Archive for Maret 2014

OASE DAKWAH~Penyejuk Hati Penggugah Jiwa

Muhasabah Diri Tuk Hidup Yang Tak Pernah Berakhir
Oleh:RochmaYulika@penulisProUMedia

Tokoh penuh hikmah Luqmanul Hakim pernah menasihati anaknya. ”Anakku, hiduplah untuk duniamu sesuai porsi yang Allah berikan. Dan hiduplah untuk akhiratmu sesuai porsi yang Allah berikan.” Tak seorangpun tahu berapa lama jatah hidupnya di dunia fana ini. Ada yang mencapai 60, 70 atau 80-an tahun. Ada yang bahkan berumur pendek. Wafat saat masih muda belia. Yang pasti tak seorangpun bisa memastikan porsi umurnya di dunia. Pendek kata Wallahu a’lam, Allah saja yang Maha Tahu.

Adapun jatah hidup kita kelak di akhirat adalah tidak terhingga. Kita insyaAllah bakal hidup kekal selamanya di sana. Artinya, jika kita bandingkan lama hidup di dunia dengan di akhirat, maka jatah hidup di dunia sangatlah sedikit. Sedangkan hidup manusia di akhirat sangat luar biasa lamanya.

Praktis, hidup manusia di dunia seolah zero time (nol masa waktu) dibandingkan hidup di akhirat kelak. Wajar bila Nabi Muhammad shollallahualaih wa sallam sampai mengibaratkan dunia bagai sebelah sayap seekor nyamuk. Artinya sangat tidak signifikan.

Lantas... sudahkah kita sibuk mengevaluasi diri? Atau justru kita sibuk mencari kesalahan saudara kita?

Apakah nisan yang berjajar di depan mata tak mampu jadi pengingat? Bahwa kelak kita akan menjadi penghuninya.

Masihkah diri terbelenggu oleh nafsu. Masihkah jiwa selalu tergoda dalam nista. Masihkah mulut sering bergunjing tentang hal yang tak penting. Dan masihkah nafsu menjadi belenggu yang membuat hati keras membatu.

Berhentilah sejenak..... mari bersegera bertafakur jangan sampe terlena dan tanpa sadar diri sudah tiba di kubur.

Mari beristighfar agar kubur kita jembar.
Mari segera memerbaiki diri agar tak nista di kehidupan hakiki.

Berbekal ketaqwaan, karena sesungguhnya kita tak pernah tahu...
Jika malam telah tiba apakah kita masih bisa hidup hingga pagi hari??
Jika pagi tiba akankan kita bisa menikmati hadirnya senja hari??

Betapa banyak orang yang sehat kemudian tiada
Banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari, namun mereka tak pernah menyadari sesungguhnya dirinya sedang berlomba dengan akhir kehidupannya

Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tak sadar diri
Banyak orang yang berharap panjang umur...
Padahal tubuhnya siap dimasukkan ke dalam kegelapan kubur
Tak pernah kita tahu kawan tentang akhir perjalanan

Jaga diri dengan akhlak terpuji untuk bersiap menghadapi mati
Jaga diri utk selalu beramal karena tak tau kapan akan bertemu ajal
Mari bersiap untuk kehidupan yang kekal dengan mengumpulkan banyak bekal

Allahu a'lam bisshawwab
Semoga kita selamat dari tipu dunia yang banyak menjerat. Aamiin

Reposted by ihsanti

Minggu, 23 Maret 2014
Posted by Unknown

OASE DAKWAH~penyejuk Hati Penggugah Jiwa


24 Maret 2014

Indahnya Ukhuwah Karena Allah
Oleh:Rochma Yulika

Kekuatan CINTA....
Mampu merubah kebencian menjadi kasih sayang
Mampu merubah permusuhan menjadi perdamaian
Mampu merubah duka menjadi suka
Mampu merubah derita menjadi bahagia

Cinta tak mengajarkan kita lemah namun cintalah yg mengajarkan kita semakin terarah
Cinta tak mengajarkan kita tuk menghinakan diri namun cintalah yg mengajarkan kita tentang budi pekerti

Mari semai indahnya cinta ukhuwah di forum ini
Saling mengenal, memahami dan menyayangi
Saling memberi motivasi bukan membebani
Saling mendekatkan bukan menjauhi
Dan saling bertanggung jawab karena bagian dari amal jama'i

Menjadi cahaya walau tak tersentuh, tapi selalu menerangi..
Menjadi angin walau tak berwujud, tapi selalu memberikan kesejukan..
Menjadi sahabat walau tak bersama, tapi selalu memberi kehangatan dan doa..

"Tidaklah
seorang muslim brdoa untuk sahabatnya yg tdk ada dihdapannya, kecuali
ada malaikat yg ditugaskan untuk berkata; "Aamiin..dan juga bagimu
seperti apa yg kau doakan" (HR.Muslim)

Maka jagalah CINTA kepada sahabat kita karena Nya
Kelak akan dpt kebaikan pd akhirnya.

Cintailah sesama muslim Rasulullah SAW bersabda : "Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."(Bukhari - Muslim) 
Dan jika ada yg mengucapkan uhibukum fillah. Jawabnya. Ahabbakallaahulladzi ahbabtanii lahu.. Semoga Allah mencintaimu, dzat yg menyebabkan engkau mencintaiku. Jwbn yg dituntunkan rosulullah jk ada yg menyatakan uhibbukum fillaah  (HR. Abu daud, nasa'I, ibn hibban)

Rochma Yulika ~Kabiro Tausiyah Rutin ODOJ
Tradera/TR/09/24/03/2014

NB: konten ini milik ODOJ, mohon tidak merubah isi atau pun sumber

Reposted by Ihsanti, Kabid mentoring.

Posted by Unknown

Menjadi aktivis dakwah kampus prestatif

“Dakwah dinamis , akademik optimis”, jargon ini menjadi sebuah keyakinan yang saya terapkan pada pikiran saya selama di kampus. Semua ini bermula ketika pada tingkat pertama kuliah saya di ajarkan oleh mentor saya untuk menjadi sosok “teladan ekstrim”. Maksudnya adalah bagaimana seorang kader dakwah benar benar bisa menjadi teladan yang mendekati ideal karena dakwah kampus membutuhkan banyak sosok seperti itu untuk menunjang pergerakanya. Sehingga saat itu saya meniatkan diri untuk menjadi sosok teladan ekstrim.
Teladan ekstrim ini saya coba turunkan menjadi beberapa indikator, antara lain :
  1. Bergerak berdakwah tiada henti (kader non-stop hits)
  2. Mendapatkan Indeks Pretasi (IP) terancam cumlaude
  3. Dipercaya sebagai pemimpin di antara masyarakat kampus yang heterogen
  4. Memiliki pribadi yang baik dan diterima oleh semua kalangan
  5. Memiliki karya tulis yang bisa menjadi inspirasi banyak kader
  6. Membuka kesempatan untuk berbicara dan menginspirasi banyak orang
Bisa jadi indikator ini bertambah tergantung kapasitas setiap individu, akan tetapi  untuk saya enam indikator ini saya niatkan untuk bisa dijalankan selama menjalani kehidupan di dunia kampus. Titik tekan yang saya coba berikan sesuai dengan jargon di awal “dakwah dinamis, akademik optimis”. Saya ingin mematahkan pandangan bahwa ketika seseorang bergelut dalam dunia dakwah kampus secara total maka ia tidak bisa mendapatkan prestasi akademik yang baik.
Buat saya tentu hal ini sangat tidak masuk akal ketika seseorang harus mendapatkan IP rendah untuk bisa memberikan yang terbaik untuk dakwah. Saya justru berpikir seharusnya dengan dakwah yang baik dan berkah, Allah akan memberikan nikmatnya berupa kemudahan dalam hal akademik. Karena saya sangat yakin, jika dakwah ini berjalan dengan berkah tentu pertolongan Allah akan selalu menemani.
Alhamdulillah atas izin Allah pula enam indikator diatas saya berhasil memenuhi selama menjalankan kehidupan di kampus. Dalam tulisan ini saya akan menekankan untuk membahas indikator satu dan dua dengan memaparkan cara menjaga keseimbangan dalam aktivitas dakwah dan aktivitas akademik.
Manajemen hati dan pikiran
Orang bijak mengatakan “life is about mindset”, atau pakar kesehatan sering berpendapat “akar dari penyakit adalah pikiran dan hati”, ahli motivasi juga berkata “anda adalah apa yang diri anda pandang tentang diri anda”
Berbagai kata bijak lain sejenis pun juga bukan hal asing lagi di telinga masyarakat. Dari semua kata-kata bijak ini bisa di ambil sebuah kesimpulan sederhana bahwa segala sesuatu tentang keberhasilan ataupun kegagalan selalu bermula dari bagaimana kita bisa menata hati dan pikiran dengan bijak dan tenang.
Langkah sederhana yang selalu saya terapkan ke dalam diri saya adalah meyakinkan diri bahwa saya bisa memberikan yang terbaik untuk setiap hal yang saya lakukan. Meyakinkan diri bahwa saya bisa menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dikerjakan dan siap memberikan segala yang bisa diberikan untuk mencapai keberhasilan. Secara tidak sadar, proses meyakinkan diri ini memberikan sebuah pola pikir baru dan berbuah sebuah karakter dalam diri saya agar menjadi pribadi yang selalu optimis menghadapi segala sesuatu.
Khusus untuk akademik, saya meyakinkan diri saya bahwa hanya boleh ada nilai A di dalam transkrip akademik. Keyakinan ini saya di dukung pula dengan menambah sugesti diri melalui menuliskan huruf A besar di wallpaper komputer pribadi, menuliskan nilai A ketika sedang iseng dan sebagainya.
Dengan menata hati dan pikiran , diri ini akan memiliki landasan hati yang kuat dalam berpikir dan bertindak. Kekuatan pikiran sangat menentukan segalanya, kemampuan diri untuk bisa merekayasa hati dan pikiran sehingga melahirkan sebuah sugesti positif terhadap diri merupakan cara yang ampuh untuk bisa menggapai keberhasilan diri.
Manajemen Fokus
Manajemen fokus adalah cara yang penting untuk bisa dilakukan oleh aktivis dakwah kampus yang dikenal memiliki banyak kesibukan di berbagai tempat sehingga kekuatan fokus dengan apa yang dikerjakan menjadi sebuah kebutuhan tersendiri untuk mengoptimalkan kinerja.
Saya memandang bahwa inti dari manajemen waktu adalah manajemen fokus itu sendiri, karena waktu lebih mudah diatur ketimbang fokus yang beredar di pikiran. Seringkali ditemui seorang aktivis dakwah kampus yang sudah tidak fokus dan melamun di kelas karena memikirkan tanggung jawab dakwahnya begitu pula sebaliknya dimana seorang aktivis dakwah kampus tidak fokus memimpin rapat karena tugas kuliah yang belum selesai. Dua kejadian yang tidak produktif diatas adalah hasil dari tidak fokusnya seorang aktivis dakwah. Oleh sebab itu, manajemen fokus diperlukan untuk bisa menunjang kinerja dan optimasi hasil dari seorang aktivis dakwah.
Salah satu perangkat pendukung untuk menunjang manajemen fokus adalah dengan memiliki buku catatan yang berbeda antara kuliah dan aktivitas dakwah sehingga seorang aktivis dakwah tidak saling memikirkan yang lain ketika mengerjakan suatu hal. Selain itu biasakan untuk memulai sesuatu dengan menjadi gelas kosong, dimana tiada beban pikiran akan aktivitas atau kegiatan lain ketika akan memulai sebuah kegiatan baru. Biasakan mengambil wudhu dan membaca lafadz basmallah ketika memulai sesuatu.
Manajemen diri
Inti dari manajemen diri adalah integritas dan disiplin. Kedua hal ini akan membuat diri anda lebih yakin, tidak tegang dan percaya diri dalam menghadapi segala hal yang dilakukan. Seseorang harus mampu menahan ego atau keinginan sesaatnya dikala sedang berada dalam kesibukan tertentu.
Kebanyakan orang sangat sulit untuk menolak permintaan bantuan atau ajakan  dari orang lain dengan berbagai alasan. Meski demikian terkadang anda perlu untuk tegas dengan rencana yang sudah di susun. Intervensi jadwal kegiatan di tengah aktivitas adalah suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan masak sebelum menerimanya.  Manajemen diri jugsa sangat terkait dengan kebiasaan rutin yang dijalankan dengan konsisten seperti bangun pagi untuk ke mesjid atau jadwal untuk istirahat dan belajar. Dengan konsisten akan jadwal rutin, seseorang akan memiliki standar minimal  kegiatan yang dilakukannya setiap hari.
Tiga pola manajemen sederhana menjadi kunci agar dapat dinamis dalam dakwah dan optimis melihat hasil indeks prestasi. Dengannya seorang aktivis dakwah tidak lagi memandang dakwah sebagai sebuah beban, melainkan sebagai sebuah kebutuhan. Ia menjadi tertantang untuk menyelesaikan tanggung jawab dakwah yang lebih besar untuk mengharapkan keberkahan dari Allah.
sumber: http://manajemendakwahkampus.wordpress.com/2011/01/21/menjadi-aktivis-dakwah-kampus-prestatif/#more-19
Selasa, 04 Maret 2014
Posted by Unknown

Popular Post

Blogger templates

BEM KBMF PIO GARASI PSC Cytochrome

- Copyright © Khalifa Farmasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -